Surat At Tin, Arti dan Kandungannya


Surat At Tin diturunkan sebelum hijrah maka termasuk surat Makiyah. Terdiri dari 8 ayat.  Surat ini

 merupakan surat ke-95 dalam Al-quran dan diturunkan setelah surah Al-Buruj. Pohon buah tin sudah ditanam sejak 4.000 tahun lebih. Pohon tin banyak tumbuh di Asia, Afrika dan Eropa. Buah tin juga menjadi makanan pokok bagi prajurit bangsa Romawi.

Dikutip dalam buku 'Mukjizat Kedokteran Nabi; Berobat dengan Rempah dan Buah-buahan' oleh Mahir Hassan Mahmud Muhammad, Abi Darda berkata: ia memberi hadiah semangkuk buah tin kepada Nabi. Dan beliau berkata, "Jika saja kamu mengatakan bahwa buah tin adalah buah yang turunnya dari Surga, maka saya pun akan mengatakan hal demikian, karena buah dari surga tidaklah asing. Buah surga itu tanpa biji. Makanlah ia, karena dapat menghentikan wasir dan bermanfaat menyembuhkan encok." (Ibnu Qayyim dalam Zaadul Ma'aad).

Isi surat At Tin yaitu :

1. Manusia makhluk yang sempurna

Jin, setan dan malaikat diciptakan tanpa jasad. Hewan diciptakan tanpa akal. Tumbuhan diciptakan tanpa akal, nafsu dan ruh. Sedang manusia diciptakan memiliki jasad, ruh, akal dan nafsu. 

Akal untuk berfikir membedakan yang benar dan yang salah. Nafsu diberikan untuk menguji ketaatan manusia sedang jasad adalah tubuh dimana ruh berada. 

Secara fisik bentuk manusia sangat sempurna. Mata untuk melihat, mulut untuk bicara, telinga untuk mendengar, tangan untuk memegang, kaki untuk berjalan dan sebagainya.

Wajib bagi semua manusia untuk bersyukur berterima kasih kepada Allah atas nikmat yang diberikan ini.

2. Jika manusia tidak taat pada Allah maka akan ditempatkan di posisi yang terhina.

3. Orang yang beriman dan beramal soleh akan mendapat pahala yang tidak terputus. Mereka yang di masa mudanya taat beribadah maka ketika tua dan tidak mampu lagi beribadah, dia akan diberi pahala sebagaimana dia muda.


  • وَالتِّيۡنِ وَالزَّيۡتُوۡنِۙ‏
    1. Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,
  • وَطُوۡرِ سِيۡنِيۡنَۙ
    2. demi gunung Sinai,
  • وَهٰذَا الۡبَلَدِ الۡاَمِيۡنِۙ
    3. dan demi negeri (Mekah) yang aman ini.
  • لَقَدۡ خَلَقۡنَا الۡاِنۡسَانَ فِىۡۤ اَحۡسَنِ تَقۡوِيۡمٍ
    4. Sungguh, Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya,
  • ثُمَّ رَدَدۡنٰهُ اَسۡفَلَ سَافِلِيۡنَۙ
    5. kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya,
  • اِلَّا الَّذِيۡنَ اٰمَنُوۡا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ فَلَهُمۡ اَجۡرٌ غَيۡرُ مَمۡنُوۡنٍؕ
    6. kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; maka mereka akan mendapat pahala yang tidak ada putus-putusnya.
  • فَمَا يُكَذِّبُكَ بَعۡدُ بِالدِّيۡنِ‏
    7. Maka apa yang menyebabkan (mereka) mendustakanmu (tentang) hari pembalasan setelah (adanya keterangan-keterangan) itu?
  • اَلَيۡسَ اللّٰهُ بِاَحۡكَمِ الۡحٰكِمِيۡنَ
    8. Bukankah Allah hakim yang paling adil?

Posting Komentar

0 Komentar